Hikmah Ayat Mutasyabihat

10:37



Alquran terdiri dari ayat mutasyabihat dan muhkamat berdasarkan firman Allah SWT


هو الذي أنزل عليك الكتاب منه آيات محكمات هن ام الكتاب واخر متشابهات... آل عمران 7

"Dialah Allah yang menurunkan kitab (Alquran) kepadamu (Muhammad) diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok alquran, dan yang lainnya mutasyabihat".

Ibnu Abbas ra berkata [¹]
التفسير على أربعة أنحاء : فتفسير لا يعذر احد في فهمه، وتفسير تعرفه العرب من لغاتها، وتفسير يعلمه الراسخون في العلم، وتفسير لا يعلمه الا الله.

"Tafsir alquran ada empat sisi (pembagian),
- Tafsir yang dipahami oleh setiap individu
- Tafsir yang dipahami oleh orang arab dari bahasanya
- Tafsir yang dipahami oleh orang yang mendalam ilmunya
- dan tafsir yang tidak dipahami kecuali Allah.

Syeikh Ahmad Shawi menambahkan [²] bahwa dua pembagian yang akhir merupakan ayat mutasyabihat.

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat alquran yang hanya dipaham oleh orang-orang tertentu bahkan hanya dipahami oleh Allah semata.
Dan ayat muhkamat adalah sebaliknya.

Lalu kenapa ada ayat mutasyabihat ? Bukankah alquran diturunkan sebagai petunjuk ? Bagaimana bisa menjadi petunjuk padahal ia tidak bisa dipahami ?

Syeikh Ahmad shawi dalam hasyiyahnya[³] menjelaskan

أجيب بأنه نزل على أُسلوب العرب، فإن أُسلوبهم التعبير بالمجاز والكناية والتلميح وغير ذالك من المستحسنات، فلو نزل كله محكما لقالت العرب إن القرآن على لغتنا فهلا ذكر فيه مستحسنات لغاتنا ؟

"Karena alquran diturunkan dengan susunan bahasa arab, dan susunan bahasa arab yang bagus adalah dengan menggunakan ta'bir (kata/istilah)  seperti majaz, kinayah, talmih dan sebagainya.
Maka jika keseluruhan alquran diturunkan muhkamat, sungguh orang arab akan memprotes " sesungguhnya alquran dalam bahasa kami, tapi mengapa tidak disebutkan dengan bahasa-bahasa yang indah ?".

وحكمة الاتيان بالمتشابه الزيادة في الإعجاز عن الاتيان بمثله، فإن المحكم وان فهموا معناه الا انهم عجزوا عن الاتيان بلفظ مثل الفاظ، والمتشابه عجزوا عن فهم معناه كما عجزوا عن الاتيان بمثله.

"Dan hikmah ayat mutasyabihat adalah untuk menambahkan kemukjizatan daripada dibuat (oleh manusia) ayat yang sama dengannya.
Karena ayat muhkamat sekalipun bisa dipahami namun manusia tidak mampu membuat ayat yang persis dengannya, dan ayat mutasyabihat tidak mampu dipahami seperti tidak mampu membuat yang baru yang sama dengannya".

Syeikh Abdurrahman Asyarbaini menambahkan[⁴]

إن المشركين كانوا لا يستمعون القرآن وقالوا لا تسمعوا لهذا القرآن. فأنزل الله هذه الفواتيح اي المتشابهات ليتأملوا هل يأتي بعدها يبينها ؟ فاذا تأملوا فيه عرفوا إعجازه فآمنوا.

"Sesungguhnya orang musyrik tidak mau mendengarkan alquran dan mereka berkata "jangan kalian mendengar alquran".
Maka Allah menurunkan ayat mutasyabihat seperti pada pembukaan beberapa surah supaya mereka berpikir apakah akan diturunkan ayat yang lain untuk menjelaskannya ?
ketika mereka memperhatikannya, maka mereka akan tau kemukjizatan alquran maka mereka akan mengimaninya".


Nah, demikianlah beberapa hikmah adanya ayat mutasyabihat, moga bermanfaat.

Rujukan
[1] Tafsir ibnu kasir juz 1 hal 509, hasyiyah Ashawi 'ala tafsir jalalain juz 1 hal 189.

[2,3] Tafsir Ashawi ala tafsir jalalain juz 1 hal 189.

[4] Ta'lik 'ala hasyiyah Al-banani juz 1 hal 233.


2 comments:

Powered by Blogger.