Kiat Hafal Al-quran Ala Syeikh Yusri

00:29

Sesiapa yang menginginkan hafal al-Qur'an secara permanen (tidak pernah lupa), bolehlah mengikuti nasihat dan masukan yang disampaikan oleh Shaikh Yusri Jabr, Mursyid Tarekat Syadziliyah Ghumariyah di Mukattam, Kairo, Republik Arab Mesir.

Nasihat pertama, Orang yang rutin mengkhatamkan al-Qur'an selama sebulan sekali, sebulan sekali khatam, sebulan sekali khatam. Begitu seterusnya.

Nah, yang model begitu itu, kata Syekh Yusri, selamanya tidak akan pernah lupa.

Namun, kekuatan hafalannya masih rentan dan berpotensi kecil untuk lupa sewaktu-waktu.

Pasti anda mengenal sosok ulama asal Syam, beliau bernama Shakih Said Ramadhan al-Buthy, konon beliau tidak pernah sempat mengkhususkan waktu untuk menghafal al-Qur'an, namun terbiasa membaca al-Qur'an, khatam sekali dalam satu bulan, begitu sampai berlangsung lama, sampai tidak terasa buah dari konsistensi itu beliau bisa menghafal al-Qur'an dengan sendirinya.

Nasihat Kedua, Orang yang rutin mengkhatamkan al-Qur'an setiap dua minggu sekali itu lebih baik hafalannya ketimbang tipe orang yang pertama tadi. Lebih baik hafalannya di sini maksudnya bila ditilik dari segi keakuratan.

Nasihat Ketiga, Adapun orang yang rutin mengkhatamkan al-Qur'an selama sepekan sekali tidak akan pernah salah, hafalannya tidak akan melenceng (bedakan, "salah" bukan "lupa" lagi).

Shaikh Yusri punya guru, namanya Shaikh Abdul Hakim.

Selama dua puluh tahun, guru Shaikh Yusri ini (Shaikh Abdul Hakim) konsisten mengkhatamkan al-Qur'an sekali dalam seminggu.

Bayangkan, Konsistensi Shaikh Abdul Hakim mengkhatamkan al-Qur'an sekali per-pekan ini terjadi selama dua puluh tahun lamanya, berarti setahun beliau mengkhatamkan al-Qur'an sebanyak 52 (Lima Puluh Dua) kali.

52 kali terulang selama dua puluh kali, berarti 1,040 kali Shaikh Abdul Hakim pernah mengkhatamkan al-Qur'an. Wow.

Shaikh Yusri bilang, bahwa suatu ketika gurunya itu salat sunah terawih berjamaah bersama dengan beliau di bulan Ramadhan. Dan Shaikh Abdul Hakim tidak pernah tidur.

Dari mulai beres Isya sampai Subuh, di tengah mengimami kita salat beliau tidak pernah salah, kata Shaikh Yusri.

Secapeknya Shaikh Abdul Hakim dari mengimami, Shaikh Yusri selaku muridnya pun turun mengimami, menyempurnakan salat tersebut.

Shakih Abdul Hakim mendapatkan cara atau metode seperti ini dari gurunya Shaikh al-Zayyat, kemudian Shaikh Yusri dapat metode ini dari gurunya Shaikh Abdul Hakim, inilah yang dinamakan sebagai sanad atau silsilah keilmuan.

Dan setiap bulan Ramadhan tiba, kita masih menyaksikan bagaimana cara Shaikh Kinasih Yusri menghidupkan malam, dengan apa lagi kalau bukan dengan apa yang dicontohkan dan didapatkan dari gurunya Shaikh Abdul Hakim ini.

Shaikh Yusri suatu ketika pernah bertanya kepada Shaikh Abdul Hakim, 

"Wahai Shaikh, saya perhatikan mengapa hafalan anda tidak pernah salah atau keliru?" Tanya Shaikh Yusri kepada Shaikh Abdul Hakim.

"Orang yang rutin mengkhatamkan al-Qur'an sepekan sekali pasti bakal jadi seperti itu (tidak pernah keliru hafalan al-Qur'annya)" Jawab sang guru kepada muridnya.

Kemudian Shaikh Yusri membeberkan salah satu tips agar kita bisa khatam al-Qur'an dalam seminggu sekali.

Metode ini terkenal dengan rumus Arab yang berbunyi فمي مشوق Fammi Musyawaaq.

Sebagaimana jumlah hari yang ada tujuh, begitu pun kalimat Fammi Musyawaaq dalam bahasa Arab itu ada tujuh.

1. Hari pertama, sesuai dengan rumus tadi, diawali dengan huruf 'Fa' dan setelahnya huruf 'Mim' berarti (membaca/menghafal) dari mulai surat al-Fatihah (Fa) sampai surat al-Maidah (Mim).

2. Hari kedua, dari surat al-Maidah (Mim) sampai surat Yunus (Ya).

3. Hari ketiga, dari surat Yunus (Ya) sampai surat Maryam (Mim).

4. Hari Keempat, dari surat Maryam (Mim) sampai surat al-Syu'ara (Syin).

5. Hari kelima, dari mulai surat al-Syu'ara (Syin) sampai Washofat (Waw)

6. Hari keenam, dari mulai Washofat (Waw) sampai surat al-Qof (Qof).

7. Hari ketujuh, mulai dari surat al-Qof (Qof) sampai akhir surat dalam al-Qur'an (Surat al-Nas).

Semog kita bisa meneladani apa yang disampaikan oleh Shaikh Yusri. Amin.

Sekian.

Sumber: Shaikh Ahmed Hassan


No comments:

Powered by Blogger.