Kriteria Orang Mati yang Mendapatkan Pahala Syahid disebabkan Tha'un.
Kriteria Orang Mati yang Mendapatkan Pahala Syahid disebabkan Tha'un.
Oleh : Syarifuddin Ismail
أخرج البخاري والنسائي عن عائشة قالت : سألتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عن الطاعون. فأخبرني أنه كان عذابا يبعثه الله على من يشاء وجعله رحمة للمؤمنين. فليس من رجل يقع الطاعون فيمكث في بلاده صابرا محتسبا يعلم أنه لا يصيبه إلا ما كتب الله له، إلا كان له مثل أجر شهيد.
Nabi menjawab : ia adalah azab yang diberikan kepada siapa saja yang ia kehendaki, dan ia menjadi rahmat bagi orang mukmin.
Tidak ada seorangpun yang tertimpa "tha'un" kemudian ia menetap di negerinya dengan sabar dan penuh keimanan, dan meyakini bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditakdirkan Allah, melainkan baginya pahala seperti mati syahid".
Hadist Riwayat Bukhari dan Nasa'i.
Alhafizd Ibnu Hajar Al-'asqalani berkomentar;
1-) Maksud dari hadist ini bahwa pahala syahid hanya diberikan kepada orang yang tidak keluar dari negeri yang tertimpa tha'un.
2-) Dan ia (tetap) menetap dinegeri tersebut karena niat dan tujuan mendapatkan pahala tersebut.
3-) Ia meyakini sebagai takdir Allah SWT jika menimpanya, juga demikian jika ia diselamatkan.
4-) Secara dhahir hadist, orang-orang yang seperti diatas kemudian mati dinegeri tertimpa tha'un akan mendapatkan pahala syahid meskipun mati tidak disebabkan tha'un.
5-) Sama seperti seseorang yang keluar dengan niat jihad dijalan Allah, kemudian mati dengan sebab yang lain, mendapatkan pahala syahid.
6-) Orang-orang yang berkriteria seperti diatas juga dibebaskan dari fitnah kubur.
7-) Adapun orang-orang yang tidak bersifat dan berprilaku seperti diatas maka tidak akan mendapatkan pahala syahid meskipun mati dinegeri tha'un disebabkan oleh tha'un.
Disarikan dari
📜 Risalah Tha'un
✍️ Imam Jalaluddin Assuyuthi
Wallahu a'lam
Oleh : Syarifuddin Ismail
Sudah kita maklumi bersama bahwa orang yang mati disebabkan tha'un (seperti virus corona) mendapatkan pahala syahid. Namun tidak semua mendapatkan pahala syahid, ada beberapa kriteria yang harus diketahui bersama.
Siti Aisyah RA berkata :
"Aku bertanya tentang "Tha'un" kepada Nabi SAW.Nabi menjawab : ia adalah azab yang diberikan kepada siapa saja yang ia kehendaki, dan ia menjadi rahmat bagi orang mukmin.
Tidak ada seorangpun yang tertimpa "tha'un" kemudian ia menetap di negerinya dengan sabar dan penuh keimanan, dan meyakini bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditakdirkan Allah, melainkan baginya pahala seperti mati syahid".
Hadist Riwayat Bukhari dan Nasa'i.
Alhafizd Ibnu Hajar Al-'asqalani berkomentar;
1-) Maksud dari hadist ini bahwa pahala syahid hanya diberikan kepada orang yang tidak keluar dari negeri yang tertimpa tha'un.
2-) Dan ia (tetap) menetap dinegeri tersebut karena niat dan tujuan mendapatkan pahala tersebut.
3-) Ia meyakini sebagai takdir Allah SWT jika menimpanya, juga demikian jika ia diselamatkan.
4-) Secara dhahir hadist, orang-orang yang seperti diatas kemudian mati dinegeri tertimpa tha'un akan mendapatkan pahala syahid meskipun mati tidak disebabkan tha'un.
5-) Sama seperti seseorang yang keluar dengan niat jihad dijalan Allah, kemudian mati dengan sebab yang lain, mendapatkan pahala syahid.
6-) Orang-orang yang berkriteria seperti diatas juga dibebaskan dari fitnah kubur.
7-) Adapun orang-orang yang tidak bersifat dan berprilaku seperti diatas maka tidak akan mendapatkan pahala syahid meskipun mati dinegeri tha'un disebabkan oleh tha'un.
Disarikan dari
📜 Risalah Tha'un
✍️ Imam Jalaluddin Assuyuthi
Wallahu a'lam
No comments: